Tuesday, April 5, 2011

Republik Roma


PENDAHULUAN
Republik Romawi adalah fase dari Kebudayaan Romawi kuno yang ditandai dengan bentuk pemerintahan republik. Periode Republik Romawi dimulai dari penggulingan Kerajaan Roma (ca. 509 SM), dan diikuti oleh berbagai perang saudara. Di masa Republik Romawi pula terjadi perang terkenal yang bernama Perang Punic antara Republik Romawi dengan Kekaisaran Kartago. Kapan tepatnya Republik Romawi berakhir masih belum disetujui oleh para sejarawan, tergantung definisi yang digunakan. Sebagian sejarawan mengusulkan penunjukan Julius Caesar sebagai diktator seumur hidup pada 44 SM), dan sebagian lainnya mengusulkan Pertempuran Actium (2 September 31 SM), dan sebagian lainnya mengusulkan pemberian kekuasaan penuh bagi Octavianus pada 16 Januari 27 SM sebagai tanggal berakhirnya Republik Romawi dan berdirinya Kekaisaran Romawi.
Pemerintahan Republik Romawi diatur oleh adat, tradisi dan hukum. Secara garis besar, pemerintahan dijalankan bersama-sama oleh tiga pihak: dua orang konsul, senat, dan golongan

Republik Romawi 500 SM-27 SM
Roma era Republik dimulai setelah penggulingan Raja Romawi terakhir dari monarki Tarquin oleh Lucius Junius Brutus pada 509 SM. The republic of Rome was then ruled by the Senate and its assembly which were put in place as far back as the beginning of the monarchy. [ 2 ] Republik Roma kemudian diperintah oleh Senat dan perakitan yang menempatkan sejauh awal monarki
The Roman Republic was governed by a complex constitution , which centered on the principles of a separation of powers and checks and balances.            Republik Romawi diatur oleh konstitusi kompleks, yang berpusat pada prinsip-prinsip pemisahan kekuasaan dan checks and balances. The evolution of the constitution was heavily influenced by the struggle between the aristocracy, or the patricians, and other talented Romans who were not from famous families, the plebians. Yang evolusi konstitusi itu sangat dipengaruhi oleh perjuangan antara aristokrasi, atau bangsawan,. Early in its history, the republic was controlled by an aristocracy of individuals who could trace their ancestry back to the early history of the kingdomAwal dalam sejarahnya, republik ini dikuasai oleh aristokrasi individu yang dapat melacak nenek moyang mereka kembali ke sejarah awal kerajaan. Over time, the laws that allowed these individuals to dominate the government were repealed, and the result was the emergence of a new aristocracy which depended on the structure of society, rather than the law, to maintain its dominance. Seiring waktu, hukum-hukum yang memungkinkan individu-individu ini untuk mendominasi pemerintah itu dicabut, dan hasilnya adalah munculnya aristokrasi baru yang tergantung pada struktur masyarakat, daripada hukum, untuk mempertahankan dominasinya. Thus, only a revolution could overthrow this new aristocracy. Jadi, hanya sebuah revolusi bisa menggulingkan aristokrasi baru ini.
Rome also saw its territory expand during this period, from central Italy to the entire Mediterranean world.            Roma juga terlihat memperluas wilayahnya selama periode ini, dari pusat Italia ke seluruh dunia Mediterania. During the first two centuries, Rome expanded to the point of dominating Italy. Selama dua abad pertama, Roma diperluas ke titik mendominasi Italia. During the next century, Rome grew to dominate North Africa, Iberia, Greece, and what is now southern France. Selama abad berikutnya, Roma semakin mendominasi Afrika Utara, Iberia, Yunani, dan apa yang sekarang selatan Perancis. During the last two centuries of the Roman Republic, Rome grew to dominate the rest of modern France, as well as much of the east. Selama dua abad terakhir Republik Romawi, Roma tumbuh untuk mendominasi sisa Perancis modern, serta banyak dari timur. By this point, however, the republican political machinery was replaced with imperialism. Pada titik ini, Namun, mesin politik republik digantikan dengan imperialisme.
The precise event which signaled the end of the Roman Republic and the transition into the Roman Empire is a matter of interpretation.            Peristiwa yang tepat menandai akhir Republik Romawi dan transisi ke dalam Kekaisaran Romawi masih berupa penafsiran. Towards the end of the period a selection of Roman leaders came to so dominate the political arena that they exceeded the limitations of the Republic as a matter of course. Menjelang akhir periode pilihan pemimpin Romawi datang kepada begitu mendominasi arena politik bahwa mereka melebihi keterbatasan Republik sebagai hal yang biasa. Historians have variously proposed the appointment of Julius Caesar as perpetual dictator in 44 BC, the defeat of Mark Antony at the Battle of Actium in 31 BC, and the Roman Senate 's grant of extraordinary powers to Octavian under the first settlement in 27 BC, as candidates for the defining pivotal event ending the Republic. Para sejarawan mengusulkan bahwa penunjukan Julius Caesar sebagai diktator abadi dalam 44 SM, kekalahan Mark Antony di Pertempuran Actium pada 31 SM, dan Senat Romawi memberikan kekuatan yang luar biasa untuk Oktavianus di bawah pemukiman pertama di 27 SM, sebagai peristiwa yang mengakhiri Republik.
Many of Rome's legal and legislative structures can still be observed throughout Europe and the rest of the world by modern states and orgBanyak dari hukum roma dan struktur legislatif masih dapat diamati di seluruh Eropa dan seluruh dunia dengan negara-negara modern dan organisasi. The Romans' Latin language has influenced grammar and vocabulary across Europe and the world. Orang-orang Roma 'Latin telah mempengaruhi tata bahasa dan kosa kata di seluruh Eropa dan dunia.
Republik Romawi
Pada masa Republik penduduk terbagi atas dua golongan yaitu: Patricia dan Plebea. Patricia berasal dari kalangan pemilik tanah yang luas atau orang yang secara turun temurun sudah merupakan kelas aristrokat (bangsawan). Golongan patricia dianggap sebagai warga negara secara penuh. Patricia berasal dari bahasa Latin “patres” yang berarti ayah, sedangkan Plebea berasal dari bahasa Latin “plebs” yang berarti orang banyak. Mereka dianggap warga negara secara tidak penuh, namun masih memiliki beberapa hak politik dan hak untuk mengumpulkan kekayaan.
Orang-orang dari golongan patricia memegang kedudukan dalam lembaga-lembaga politik yaitu Konsul, Senat dan Majelis atau Asembly. Masing-masing lembaga politik tersebut rinciannya sebagai berikut::
  1. Konsul:
    merupakan jabatan pemegang eksekutif untuk masa jabatan satu tahun. Konsul berjumlah 2 orang. Masing-masing konsul memiliki hak saling memveto sehingga keputusan penting harus didukung oleh kedua orang tersebut. Konsul juga merupakan panglima angkatan perang.Dalam keadaan darurat perang dengan persetujuan senat, konsul dapat menyerahkan kekuasaannya ketangan satu orang yang disebut “diktator”. Pengertiannya sangat berbeda dengan diktator jaman sekarang. Diktator pada jaman Republik Romawi menjaga kekuasaan secara konstitusional dalam waktu pendek paling lama 6 bulan dan bila dibutuhkan dapat diperpanjang.
  2. Senat:
    adalah Dewan yang anggotanya terdiri dari orang-orang patricia, berjumlah sekitar 300 orang, berasal dari mantan pejabat konsul. Konsul tunduk pada senat. Senat juga memiliki hak veto terhadap keputusan Majelis.
Dari uraian di atas jelas bahwa Senat memiliki pengaruh yang sangat besar di Romawi.
  1. Majelis:
    adalah lembaga yang anggotanya berasal dari golongan patricia maupun plebea. Tugas Majelis adalah :
    - memilih para konsul dan pejabat-pejabat yang lain.
    - menyetujui atau menolak perundang-undangan yang diajukan oleh konsul dan senat.
Pada awal pemerintahan Republik Roma merupakan suatu Oligarkhi karena yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan adalah sekelompok kecil orang-orang dari golongan patricia. Dalam perkembangan kemudian untuk memberikan kesempatan yang sama bagi golongan plebea duduk dalam lembaga-lembaga pemerintahan dibuatlah undang-undang pertama Roma yang tertulis tahun 449 SM. Yang dikenal sebagai “Dua Belas Tabel”
Susunan masyarakat setelah bersatunya golongan bangsawan dan masyarakat biasa adalah sebagai berikut :
- optimat          : terdiri dari bangsawan dan rakyat biasa yang kaya
- equites           : para pedagang dan pengusaha
- populus         : rakyat biasa yang memiliki suara di Dewan Rakyat
- budak            : tawanan perang, yang tidak mempunyai hak
- poletar           : warga negara Roma yang hanya memiliki dirinya sendiri

Selama masa Republik apakah wilayah Romawi bertambah luas? Dapat Anda pastikan wilayah Romawi semakin luas. Untuk memperkuat pertahanannya selain Republik Roma mengembangkan pemerintahan yang teratur dan meningkatkan angkatan perangnya.
Republik Roma mewajibkan seluruh warganya masuk dinas ketentaraan. Unit angkatan perang dikenal dengan nama Legiun yang terdiri dari 3600 prajurit. Legiun dibagi menjadi kelompok kecil antara 60 hingga 120 orang yang disebut Maniple (secara harfiah berarti segenggam). Ekspansi yang dilakukan oleh Romawi adalah sebagai berikut:
  1. Sampai dengan tahun 265 SM, Romawi berhasil menduduki Jazirah Apenina termasuk koloni Yunani.
  2. Terlibat perang Phunicia yang berlangsung sampai 3 kali. Sebab terjadinya perang Phunicia adalah permintaan raja Syracuse dari Sicilia terhadap Roma untuk membantu menghadapi expansi kota dagang Kartago.
·         Perang Phunicia I tahun (264 - 241SM) Romawi menang dan memperoleh Sicilia Barat sebagai penghasil gandum.
·         Perang Phunicia II (218 - 201 SM).
      Pasukan Kartago dipimpin oleh Hannibal mengerahkan kekuatannya untuk masuk ke Italia melalui Spanyol dan Pegunungan Alpen. Hannibal juga meminta bantuan Suku Gaul untuk memperkuat pasukannya. Walaupun demikian Hannibal gagal menaklukkan Romawi, bahkan pasukan Romawi yang dipimpin oleh Scipio berhasil menyerbu Afrika Utara.
      Pada tahun 201 SM Kartago tunduk kepada Roma dan menyerahkan daerah jajahannya di Spanyol kepada Roma.
·         Perang Phunicia III (149 - 146 SM).
Pasukan Romawi dapat menghancurkan Kartago setelah senator Romawi yang bernama Cato berpidato “Delenda est Carthago” (Karthago harus dihancurkan). Bangunan-banguna dihancurkan rata dengan tanah dan wilayah kekuasaannya dijadikan wilayah kekuasaan Romawi.l
  1. Pada awal kedua SM, Romawi dapat mengalahkan Macedonia dan Syiria. Setelah berhasil menaklukkan daratan di sekitar Laut Tengah maka bangsa Romawi menganggap Laut Tengah sebagai miliknya. Laut Tengah disebut Mare nostrum atau Laut Kita.
Negarawan-negarawan Romawi pada masa republik tersebut antara lain:
a.       Tiberius Gracchus (163 - 133 SM). Ia berusaha memperbaiki nasib para petani melalui Land reform (pembaharuan hak pemilikan tanah) namun gagal dan ia terbunuh.
b.      Gayus Gracchus (153 - 121 SM). Ia melanjutkan tindakan Land reform namun juga tewas ditangan musuh.
c.       Marius (155 - 86 SM) yang berkuasa secara otokratis namun gagal dalam memperbaiki kehidupan politik.
d.      Sulla (83 - 79 SM). Semasa pemerintahannya, ia banyak memihak senat. Ia memerintah sebagai diktator selama 4 tahun.
e.       Trium Vurat I (Tiga Serangkai) yaitu Pompeyus, Crussus dan Yulius Caesar. Dari ketiga tokoh tersebut akhirnya Yulius Caesar tampil sebagai penguasa tunggal.
§  Dalam peperangannya di Asia Kecil, ia mengirim pesan yang terkenal ke Roma yang berbunyi Vini, Vidi, Vici artinya: saya datang, saya melihat dan saya menang.
§  Memperbaharui kalender Romawi sehingga disebut Kalender Julian yang hitungannya setahun ada 365 hari serta dikenal tahun kabisat seperti kalender sekarang. Tahukah Anda tahun kabisat itu?
§  Kelahiran Yulius Caesar adalah melalui operasi sehingga persalinan dengan operasi Kini disebut operasi Caesar
f.       Situasi Romawi sepeninggal Yulius Caesar
      Kematian Yulius Caesar menyebabkan kekacauan di Romawi. Muncullah tiga serangkai yang kedua terdiri dari Octavianus (anak angkat Yulius Caesar) Lepidus dan Antonius. Ketiga tokoh tersebut segera membagi kekuasaan. Leppidus di Afrika Utara, Octavianus menguasai wilayah barat yang berkedudukan di Roma sedangkan Antonius menguasai wilayah timur yang berkedudukan di Mesir yang saat itu diperintah oleh ratu Cleopatra. Mesir mempunyai kedudukan yang strategis antara lain sebagai gudang gandum untuk Roma.
      Antonius terpikat dan menikahi Cleopatra yang mempunyai keinginan yang sama untuk membebaskan Mesir dari kekuasaan Republik Romawi. Hal ini menimbulkan kemarahan Octavianus sehingga terjadilah peperangan. Kedua pasukan bertemu di Teluk Actium (Italia Selatan) yang dimenangkan oleh Octavianus. Antonius dan Cleopatra kembali ke Mesir dan bunuh diri.
Pembubaran Republik Romawi
Julius Caesar dikenang sebagai kaisar Romawi paling sempurna (walaupun Roma masih merupakan sebuah republik semasa hidupnya dan jabatan kaisar belum dibentuk hingga ia meninggal). Ia memerintah Republik Romawi beberapa tahun setelah penaklukan kekuatan terakhir bangsa galia di bukit alesia, hingga kematian tragisnya di sidang senat pada 44 SM.
Kekuasaan yang dimiliki Julius Caesar didapatkannya ketika ia masih menjabat sebagai salah satu anggota Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai, ketika itu : Caesar, Pompei dan Crassus) sebagai pemimpin militer. Pada saat itulah ia memulai rencananya untuk merebut daerah luas di utara eropa yang dikuasai bangsa Galia dengan dukungan sahabatnya, Pompei(106-48 SM).
Sejak dikalahkannya Kartago, sekitar satu abad sebelum Caesar lahir, Republik Roma dipenuhi dengan perang saudara, pemberontakan kekuatan militer, korupsi, dan ketidak puasan terhadap dewan Senat sebagai pusat pemerintahan. Suatu kondisi politik yang kacau di sebuah republik yang berkuasa di laut tengah. Dengan berdirinya Triumvirat, beberapa masalah mampu ditangani, walaupun Caesar menyadari bahwa sistem republik sudah tidak layak dipertahankan.
Di tangan Julius Caesar bangsa romawi mulai mewujudkan mimpinya untuk menyerang timur laut dan utara eropa. Ia mendesak perbatasan Romawi sampai ke daratan inggris (brittania) sehingga lebih dari separuh benua eropa berada di bawah kekuasaan Republik Roma. Namun kemenangan Caesar dianggap ancaman terhadap republik oleh sebagian anggota Senat, bahkan Pompei ikut mendukung Senat untuk melawan Caesar. Keadaan tersebut memaksa Caesar untuk melakukan Kudeta dan mengabaikan hukum pemerintahan republik itu. Dari utara, Caesar bersama tentaranya menyerang dan merebut kota Roma dari tangan Senat, mengalahkan Pompei dan mengejarnya sampai ke Mesir (dimana yang ia dapatkan hanya kepala Pompei yg tersisa akibat pembunuhan yang dilakukan persekongkolan di mesir, hal tersebut sangat disesali oleh Caesar). Kemenangan Julius Caesar menjadikannya sebagai penguasa Roma dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh oleh sekelompok orang yang masih mendukung republik pada tahun 44 SM.
Julius Caesar mengubah perjalanan sejarah Roma - dan tentu saja, sejarah Eropa. Di Roma sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik (walaupun harus melakukan kudeta dan berperang melawan teman seperjuangannya, Pompeius magnus) dan menciptakan jabatan yang menurut faktanya adalah seorang kaisar, yang dijadikan jabatan resmi oleh kemenakannya Octavianus (63 SM-14 Masehi) ketika ia memegang kekuasaan setelah kematian pamannya. Tatkala Caesar baru mulai memerintah, Roma adalah penguasa utama di Laut Tengah. Pada waktu kematiannya, Roma juga menjadi pemerintahan adikuasa yang pertama di Eropa-atau boleh jadi di seluruh dunia (dengan pengecualian Persia dibawah Cyrus dan Macedonia dibawah Alexander).


DAFTAR PUSTAKA
Charlesworth, M.P. ,1954”The Roman Empire”,Oxford U.P,New York
Cornell. T./Matthews. J,1987, ”Atlas of the Roman World”,Facts on File, New York
William L. Langer, 1972, ”An Encyclopedia of World History”, Harrap, London
www.wikipedia.com

No comments:

Post a Comment